Thursday, January 6, 2011

KL Touring & Fenomena Gowes


Foto: Fadhli Machda & Laqqi Fidel Jauhari
Text: Hanif                                                                





Sesuai judulnya, kita lagi punya hobi baru, sepedaan atau disini tenar dengan istilah GOWES. Entah siapa yang memulai sejak dua bulan lalu sepeda pancal atau basikal di sini menjadi trend baru. Serentak dan merata sudah banyak yang memiliki sepeda. Buat saya sepeda memang hobi sejak masih kelas 5 SD, saat baru bisa naik sepeda, wah terlambat ya. Jagoanku saat itu sebuah BMX freestyle standard tanpa modifikasi, tapi sayang aku gak menyelami dunia freestyle alias ora iso nggaya. Setelah BMX tercinta tutup usia, beralihlah ke WimCycle mountain bike dengan transmisi Shimano 18 speed. Sepeda inilah yang menemani hari- hariku di SMA untuk PP ke rumah sekalipun jaraknya gak terlalu jauh.


Hobi baru di sini beda, jenis sepeda kita single speed fixed gear atau biasa disebut fixie, memang gak ada transmisi tapi ada torpedo yang berfungsi sebagai rem kalau di kayuh ke belakang. Kami melabeli hobi ini dengan ‘ green hobby’ berhubung istilah yang berbau ‘green’ lagi marak di dunia persilatan ini, siapa tau kan ada UNESCO, USAID, UNICEF atau NGO apapun itu yang bersedia mensponsori aktifitas kami di sini. haha. Karena sudah memiliki banyak anggota maka sudah selayaknya kami punya nama, ada usulan untuk dinamakan Budak Basikal Bukit Jalil, budak itu artinya anak. Tapi saya punya nama tersendiri buat grup ini yaitu BICYCLUB, bentuk slang dari bicycle.


Alhamdulillah liburan ini kami punya rencana touring ke KLCC pada malam hari di akhir Desember dan pada tanggal 29nya kita melakukan gladi bersih, alias mencoba dulu jalur yang menuju KLCC. Gladi bersih ini sendiri merupakan touring yang berat, pertama karena memang jarak yang cukup jauh dan kedua untuk menghindari jalan di kegelapan malam maka kita putuskan untuk memulai touring di pagi hari tepatnya setelah subuh, sebuah misi pagi buta dengan kepastian gagal 99% kalau tidak ada minat & niat yang ajaib dari teammate. Akhirnya surviving teammate terkumpul 6 orang, Wawan, Fadhli, Chrissy, Bram, Alwi dan Aku sendiri. Berangkat 2 jam setelah subuh, terlambat memang karena sebelumnya kita harus tune in sepeda di pom bensin dan aku juga harus mencopot kembali ban belakang karena setelah aku setel semalam belum sempat dicoba dan ternyata pas pagi harinya baru sadar kalau rantai belakang ternyata tidak pas di atas gear dan malah nyempil di antara as roda dan mur.wah.



Perjalanan yang diperkirakan memakan waktu 90 menit ternyata sanggup kami bereskan dalam waktu 45 menit, tepat saat itu kami berada di masjid KLCC setelah sebelumnya sempat foto- foto di depan kedubes Kuwait padahal rencananya foto di depan kedutaan Indonesia tapi sayang terlanjur diusir tukang parkir yang terhormat. Dari masjid KLCC kita menuju twin towers Petronas dan mencari view yang sekiranya bisa dijadikan korban untuk melakukan ‘narsistic act’ rombongan kami dengan background menara kembar, begitu kita yakin dapat tempat yang pas, lagi- lagi seorang security datang dengan wajah merah padam dan mata yang merem melek lebar- lebar menyuruh kami turun dan cepat- cepat enyah dari hadapannya.

Tidak putus asa, kami cari tempat lain di sekitar tower sampai akhirnya dapat tempat untuk memarkir sepeda dengan background papan iklan. Di tengah istirahat dan sedikit photo session dengan tim, sepeda yang kami parkir mendapat cobaan dan godaan, sepeda kami menjadi sasaran amuk massa oleh turis yang sedang lewat. Mereka gak rela ketinggalan kesempatan berfoto ria di atas sepeda kami. Jujur, sebagai mahasiswa berjiwa entrepreneur sebenernya sudah muncul ide kami untuk memungut biaya bagi siapa saja yang menyentuh sepeda kami, tapi sayangnya urung terlaksana karena turisnya keburu ngabur.

Setelah sesi foto- foto berhubung kita sudah di KLCC yang letaknya tidak begitu jauh dari Kampung Baru, pusat jajanan khas Indonesia, maka kita putuskan untuk wisata kuliner di sana tepatnya di restoran padang Garuda. Meskipun disuguhi makanan yang memuaskan tapi harga yang disajikan sangat tidak sesuai dengan kantong kami, pelajar di rantauan. Beranjak siang kami susuri jalanan pulang melalui Chow kit, Pasar Seni, KL Sentral, Mid Valley dan kembali ke singgasana Bukit Jalil.

Alhamdulillah, tanggal 31 Desember kemarin, kami memulai tour yang sebenarnya. perjalanan menuju KLCC bersama rombongan yang lebih banyak, 10 orang. Selain yang ikut gladi bersih hari sebelumnya ditambah 4 orang pendatang lagi Cumba, Laqqi, Maliq dan Alif. Rute kita tidak jauh beda dengan yang sudah di lewati saat gladi bersih hanya saja yang beda, kita bisa berfoto di depan KBRI berhubung saat itu malam hari dan tukang parkir yang terhormat sudah kembali ke singgasananya dan juga kita tidak lagi makan di restoran yang harganya bukan selera pelajar tapi pindah tepat di depannya, meskipun hanya berjarak beberapa meter tapi selisih harga mencapai separuhnya, walhasil ini.

Koleksi foto- foto touring kami malam itu juga bertambah banyak dan semakin berkualitas dengan ikutnya pujangga fotografi. Oh ya kenyataan soal fotografi sementara ini masih menjadi mimpi buatku, bukankah kebanyakan dari kenyataan yang ada harus diawali oleh sebuah mimpi? Foto- foto unik banyak dihasilkan dari bidikan fotografer Laqqi menggunakan kamera yang sudah dioprek dan ‘otaknya sudah diganti’, begitu menurut si empunya. Kamera tersebut sanggup menghasilkan gambar- gambar dengan paduan warna dalam gelombang frekwensi infra merah. Warna cahaya yang muncul tidak terlalu berwarna dan juga bukan warna- warna sembarangan yang dapat ditangkap oleh mata telanjang manusia kecuali dengan menggunakan sensor infra merah. masih menurutnya juga, aliran fotografi dengan sensor infrared adalah seni tersendiri dan biasanya dipakai oleh fotografer yang sudah bosan dengan komposisi warna yang natural, normal dan itu- itu saja. Ajib bukan?

The twins di Embassy Kuwait

Pose di Masjid KLCC

Turis dalam amuk massa

Dataran Merdeka




31 Desember, diambil dengan kamera infra merah
Tune in sebelum memulai gowes

Pose dulu di KBRI

Hasil foto berlatar belakang KLCC

Night Riders

Waktu istirahat

Thanks to All teammates. Semuanya baru awal, teman- teman. Ditunggu planning selanjutnya!!