Wednesday, June 8, 2011

You are what you write

Text: Hanif
Foto: Google Image                      





Dear Nyobireader....(what? i repeat Nyobireader) sudah lebih dari 2 bulan ni blog nggak di rawat. Berhubung masa kuliah sedang berada pada titik nadir internship, dengan kebanyakan kegiatan menuntut aktifitas rutin yang awalnya lebih mirip kuburan bagi kreatifitas. Awalnya memang itulah alasan utama untuk tidak update. Namun  setelah dirasa- rasa yang jadi penghambat kreatifitas adalah model- model pemikiran apologetik seperti itu dan bukannya rutinitas. Pemikiran yang menyalahkan kondisi luar hanya memunculkan apologi berlebihan untuk kebungkaman diri dan tidak akan menyelesaikan masalah, malah hanya memberi ruang lebih untuk beralasan.

Menulis memerlukan kegiatan rutin dan tidak selalu harus membawa isu bombastis untuk ditulis. Seperti contoh dalam waktu 3 menit seseorang yang berjalan keluar dari lorong kampungnya akan ada banyak hal yang bisa ditulisnya, cerita tentang orang- orang yang dilaluinya dan setting tempat, bahkan membaca tulisannya bisa memerlukan waktu lebih dari 1 jam untuk cerita yang faktualnya hanya berjalan selama beberapa menit saja. So, tidak perlu risau atas aktifitas rutin yang sedang berjalan. Menulis tetap menjadi media yang paling jitu untuk menyampaikan ide atau sekedar berbagi cerita. Karena sharing means caring yang artinya dilarang parkir…???

Sedikit pengetahuan berdasar pengalaman,, jangan selalu berharap tulisan akan dibaca banyak orang. Karena dengan begitu motivasi akan kembang kempis. Cobalah menulis untuk sekedar mengekspresikan ide ke dalam tulisan- tulisan untuk mencoba formulasi ide baru atau menulis sekedar cerita ringan dengan sedikit permainan kata- kata. Tidak perlu menulis sesuatu di luar jangkauan kita untuk membuat kita tampak lebih daripada sebenarnya. sebagai langkah awal, cobalah sesuatu yang fun yang bisa kita tuliskan dan mengalir lancar tanpa harus mengerutkan kening.

Oh ya ada satu cerita menarik tentang seseorang yang memiliki keinginan menulis tapi tidak mampu menyampaikan ide- idenya. Ide satu manusia ini sangat brilian di masanya, ide pokoknya bertujuan menghapuskan sistem rasial di Amerika saat itu. Orang ini tidak punya kemampuan menulis karena kosakatanya yang sangat terbatas tidak cukup untuk membendung ide besarnya. Maka dia mulai menambah perbendaharaan kata dengan cara menulis ulang selluuruh isi kamus! Iya…kamus! Dan juga membacanya berulang- ulang setiap hari. Dia adalah Malcolm X, sempat meringkuk di penjara karena ide besarnya dan justru dari penjara itulah dia mendapat pelajaran paling berharga, menulis.