Friday, March 18, 2011

UNTU, Get your nature back!

Photo: UNTU fanpage ( Laqqi Fidel Jauhari)
Text: Hanif                                                                             




  
UNTU is what he named his newly- born clothing company meaning as TEETH in English. Fadli Machda, the founder, put that name is not simply without reason. He said UNTU is part of our life and always be till the time it starts to drop off. What he aimed with these teeth stuff philosophy is we need to take care of the clothes as much as we take care our teeth. Sounds strong enough? No, not yet. Another philosophy that might be underlying UNTU concept is that in the daily life, teeth representing bravery, strength, ideas and freedom. If you were to say ‘show your teeth’ it could mean you need to speak up your voice and dare to face whatever obstacle ahead your way.

By doing so, you will get your full freedom and get your selves 100% under your own control. This is what the message I can capture from this approximately two years old clothing company. I can find proof from their design and wordings on the clothes such ‘Just be who you are’, it might be for some people reminds them about how they should be doing in daily life and that they can not lose their goal, motivation and not  to lose their freedom. 

For such reason, UNTU has been trying to build brand awareness to convey this message to the people of the world. Sounds exaggerating? Well absolutely no. It has been twice UNTU shows up their teeth to UCTI student. It came down to booth with its icon a table-size molar tooth to attract people attention and they’ve made some moves with the brand awareness stuff. UNTU held an open competition to anybody in campus to give their best-freaking smile they’ve ever had and take a photo with the icon. The competition was titled ‘Show Your UNTU’ encouraging people to show their best.

UNTU have also held a competition to design clothes and the best of them will be made as the cloth design. UNTU have received awards as the best booth in the BIZZ BUZZ week held by campus, a week with all business activity happening, week when UCTI campus was more looking like markets than a university. So if you wanted to find UNTU in the booth, just look for the icon, a big molar tooth with eyes and its own teeth. Watch out!

And for having your own UNTU clothes, 
Do order here!  { UNTU FANS PAGE}



The icon, table sized molar tooth

 
UNTU booth with distinct design

Around the world competition participants

 CEO of UNTU (right) and classmate receiving awards

Monday, March 7, 2011

IKMAS Malaysia, What's next?

Text: Hanif
Foto: IKMAS                        




Bismillahirrahmanirrahim
Nggak terasa sudah hampir dua bulan dari postingan terakhir, sampai saat ini nggak sempet otak – atik nyobinulis. Alasannya masih klasik, terlalu banyak kegiatan. Padahal saat nulis ini suasana jauh lebih genting dari sebelum- sebelumnya, dari exam yang udah deket, masih lagi ada 2 tugas yang harus terkumpul ditambah dua presentasi harus dilalui dan sederet jadwal exam yang sudah menunggu. Alhamdulillah, meskipun kegiatan menulis ini vakum, bukan berarti aktifitas sehari- hari juga ikut terbengkalai. Banyak kegiatan dan cerita menarik sebenernya, tapi sudah terlewat untuk diceritakan ulang.

Yang paling gres kemarin tentu saja reuni alumni Assalaam boarding school dengan menghadirkan direktur Assalaam dan kepala sekolah SMK Assalaam. Menghadirkan? Oh bukan, Lebih tepatnya beliau datang karena ada undangan dari DIKNAS sebagai kepala sekolah terbaik dan berhak untuk ikut studi banding di Singapore- Malaysia, nah moment itu nggak bisa dilewatkan oleh alumni- alumni Assalaam yang lagi studi di Malaysia untuk menyambung silaturrahim dengan anggota IKMAS yang lain dan tentunya dua ustadz Pondok Assalaam.

 Hari Kamis siang awal kami bertemu dengan Ustad Ma’ruf, Direktur Assalaam dan Ustad Bambang, Kepala sekolah SMK yang waktu aku masih di Asslaam beliau sebagai kepala MTs. Euphoria langsung muncul begitu kami bertemu beliau berdua, aroma nostalgia masa SMP tiba- tiba hadir di benak kami, Ajib! Mungkin karena kehadiran beliau berdua yang saat kami di ma’had selalu mendominasi hari- hari kami. Ya, meskipun saat SMP kami melihat beliau berdua sebagai figur yang sebaiknya, kami enggak usah coba- coba cari masalah dengan beliau- beliau.

Kali ini kami melihat beliau berdua bukan lagi sebagai momok melainkan motivasi yang entah bagaimana dan kenapa itu bisa muncul bahkan beliau berdua ternyata lebih friendly dari dugaan kami. Tentunya kami tidak lagi bisa mengingat pelajaran apa yang telah beliau sampaikan dan nasihat- nasihat apa yang beliau pernah pesankan ataupun teguran- teguran keras macam apa yang sudah kami terima, ya kami lupa itu semua. Tapi yang perlu diketahui, itu mungkin karena nasihat- nasihat yang ustadz sampaikan tidak kami catat, tapi sudah kami wujudkan dalam bentuk aktifitas kami sehari- hari dan kemarahan- kemarahan ustadz sudah kami jadikan patokan bahwa apa yang saat itu kami lakukan adalah salah. InsyaAllah..

Mungkin tanpa jeweran- jeweran nasihat dan kemarahan beliau, kami tidak akan berada di situasi dan kondisi seperti ini. Semoga Allah mencurahkan segala rahmatNYA untuk ustadz dan bapak atau ibu guru kami yang lain atas apa yang telah antum nasihatkan pada kami dan kalau ada jeweran yang penuh hikmah, itulah jeweran nasihat dari ustadz- ustadz kami.

Untuk IKMAS Malaysia, sebaiknya dibuat kegiatan rutin yang kita lakukan dua bulan sekali paling minimal. Usulan dari ikhwan yang lulusan dari Mesir, di sana IKMAS sangat solid, silaturahim dijadikan tempat menyampaikan uneg- uneg dan permasalahan untuk dicari solusinya atau hanya sekedar acara kumpul sederhana dan sarat kekeluargaan dengan membahas permasalahan yang sedang hangat. IKMAS Mesir juga sudah biasa memunculkan ide bisnis yang menurut ustad Bambang modalnya adalah jaringan alias networking, bukan modal dengkul aja ternyata ya…hehe

This is not diary or diarrhea or whatever it called, I’m just asking, IKMAS Malaysia, What’s our next plan?




Masjid Putra, Putrajaya

Putrajaya Bridge

Firdaus, Farid Rifa'i, Ana, Fadli

IKMAS MALAYSIA