Tuesday, November 30, 2010

UCTI Charity Concert Untuk Indonesia

Text: Hanif
Foto: Bima Wicak Prawiro          

UCTI Charity Concert For Indonesia

Musibah yang melanda Indonesia secara bertubi- tubi telah menggerakan hati sebagian rakyat Indonesia untuk berbuat sesuatu bagi Korban musibah. Tidak ingin ketinggalan dengan yang di dalam negeri, Persatuan Mahasiswa Indonesia di kampus APIIT/UCTI Malaysia mengelar Charity Consert, sebuah acara yang didedikasikan khusus untuk korban bencana alam di Indonesia, khususnya Mentawai dan Erupsi Merapi.

Acara ini diselenggarakan oleh AUISS (Organisasi pelajar Indonesia) yang dikemas dalam bentuk konser musik dan tarian kebudayaan Indonesia. Acara diawali dengan penampilan akustik yang dibawakan dua orang pelajar Indonesia dan dilanjutkan dengan penampilan 3 perwakilan mahasiswa Malaysia. Saya tertarik dengan konsep acara ini karena melibatkan mahasiswa dari berbagai macam Negara, Malaysia tak ketinggalan juga. Tarian Saman asal Aceh yang sudah menjadi ciri khas AUISS dalam berbagai event juga tak mau kalah dengan menampilkan tariannya seribu wajahnya. Banyak teman- teman mahasiswa dari lain negara yang terkagum dengan tarian ini, “ How could they do that?!”, salah satu ungkapan mereka yang melihat gerakan tari saman berselang seling, gerakan yang mampu mengakibatkan benturan kepala kalau- kalau pesertanya kurang terlatih. Tarian saman  yang memiliki gerakan seperti gelombang laut membuat beberapa dari mahasiswa malah menyebutnya wave dance.

Sekumpulan dosen kampus kami dan juga beberapa mahasiswa dari berbagai Negara membawakan lagu berbahasa Malaysia, saya kurang bisa menangkap makna lagunya secara persis, tapi kurang lebih lagu itu ingin menghapuskan segala bentuk perpecahan terutama di saat ada yang terkena musibah seperti saat ini dan sudah sewajibnya kita  bersatu. Saya jadi teringat beberapa saat setelah Tsunami terjadi di Mentawai pemerintah Malaysia langsung mengusulkan bantuan bagi korban tsunami. Tapi karena harus meminta izin ke Jakarta, maka bantuan yang disampaikan harus dilaporkan ke Jakarta dulu, dan untuk diketahui oleh pembaca bahwa setelah itu Malaysia sendiri juga mengalami musibah banjir besar di daerah Kedah yang membawa banyak korban jiwa dan puluhan ribu pengungsi.

Di akhir acara, ketua mahasiswa Indonesia memberikan piagam kepada perwakilan kampus secara simbolis, dan waktu untuk menyalurkan bantuan diperpanjang oleh vice-chancellor kampus sampai 2 Desember 2010. Dan menurut informasi dari seorang teman, bantuan hingga saat ini juga masih berdatangan dari perwakilan mahasiswa berbagai Negara seperti Iran, Kazakhstan dan Negara Mongol lainnya.


 Kue tradisioal untuk penggalangan dana




Booth bantuan

Akustik

Sumbangan terus mengalir

The hall

Vice chancellor

Akustik solo

Personel grup dari berbagai negara

Rapper di charity

Tari saman

Akustik oleh mahasiswa Indonesia

2 comments:

  1. ana ijin copas nif.. hehehe :D
    *majim*

    ReplyDelete
  2. Silahkan ji,,
    monggo dicopy biar banyak yang tau..

    ReplyDelete